-
Cara Membesarkan Anak yang Percaya Diri
Dear Mama dan Papa, MaPa melakukan pekerjaan yang hebat! Mempercayai anak MaPa untuk membuat keputusan sendiri adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung mereka dalam perkembangannya, dan sangat penting bagi mereka untuk belajar melakukannya sendiri. Membiarkan mereka berjalan ke sekolah sendiri, bermain di luar sendiri, dan memiliki teman adalah contoh bagus untuk menunjukkan kepercayaan. Anak MaPa akan lebih percaya diri dan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik jika MaPa membiarkan mereka mengalami sendiri hal-hal tersebut. Mereka juga akan dapat mengelola hal-hal seperti uang, manajemen waktu, dan membuat keputusan untuk diri mereka sendiri. Membiarkan anak MaPa melakukan hal-hal ini menunjukkan bahwa MaPa memercayai dan memercayai mereka. Ini tidak hanya membuat mereka…
-
Membandingkan Anak | Seri 1
Ketika MaPa adalah orang tua, sangat mudah untuk membandingkan anak-anak MaPa. Lagi pula, mereka tidak beroperasi di dunia yang sama dengan MaPa. Mereka tumbuh di waktu yang berbeda, dengan peluang dan tantangan yang berbeda. Tetapi membandingkan anak-anak MaPa bukanlah ide yang baik,tidak adil bagi mereka atau anak-anak lain. Dan itu tentu tidak adil bagi diri MaPa sendiri! Jadi bagaimana MaPa bisa menghindari jebakan ini? Hal pertama yang harus dilakukan adalah fokus pada apa yang membuat setiap anak unik dan istimewa dengan caranya sendiri dan sadari bahwa MaPa tidak akan pernah bisa menilai mereka secara adil sampai MaPa mengetahui segalanya tentang mereka sebagai individu. Dan setelah MaPa melakukannya? Ingatlah bahwa ini…
-
Komunikasi dengan Anak
| Part 1 Saat MaPa mencoba membangun hubungan dengan anak MaPa, penting untuk berkomunikasi dengan mereka. Semakin MaPa berkomunikasi dan menunjukkan bahwa MaPa peduli, mereka akan merasa semakin dekat dengan MaPa. Tidak selalu mudah menemukan kata yang tepat atau mengetahui apa yang harus dikatakan, jadi kami telah mengumpulkan beberapa tip yang akan membantu MaPa mempelajari cara berkomunikasi dengan anak MaPa. 1.Mulailah dengan mengajukan pertanyaan. Jika mereka tertarik pada sesuatu, tanyakan tentang hal itu. Ini merupakan cara yang bagus untuk membuat mereka berbicara! Jika mereka kesal tentang sesuatu di sekolah atau di rumah, dengarkan secara aktif dan ajukan pertanyaan lanjutan sampai MaPa mengerti apa yang sedang terjadi. 2. MaPa juga dapat…
-
Memaksa Belajar Membaca bagi Anak Usia Dini, Dampaknya apa sih ?
Memaksa anak usia dini untuk membaca dapat menimbulkan beberapa bahaya bagi perkembangan anak. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan: Menurunkan minat baca Jika anak dipaksa untuk membaca di usia yang belum tepat, maka anak mungkin akan merasa tidak senang dan tidak tertarik untuk membaca. Hal ini dapat menurunkan minat baca anak di masa yang akan datang. Menimbulkan stres Anak yang dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuannya mungkin akan merasa stres dan tidak nyaman. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri pada anak dan mempengaruhi perkembangan emosinya. Menghambat perkembangan kognitif Anak yang dipaksa untuk membaca di usia yang belum tepat mungkin tidak akan dapat memahami…
-
Cara Memilih Buku Untuk Batita
Buku konsep tentang bentuk dan warna. Buku konsep tentang anak-anak binatang, seperti kucing kecil, kuda kecil, atau induk binatang dengan anak-anak Buku konsep tentang orang-orang yang dikenal anak, seperti ibu, ayah, kakak, adik, dan teman sebaya. Buku konsep tentang kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, sikat gigi, berbelanja, dan batita ya melepas pampers/popok Buku lagu yang dilengkapi ilustrasi dengan lirik lagu. Kalimat dalam buku terdiri atas satu atau dua kata dan belum membentuk kalimat utuh. Ilustrasi mendominasi ruang setiap halaman. Pilihlah buku yang dapat digenggam oleh batita sehingga melatih kepercayaan diri batita.
-
Stimulasi Literasi Anak 3-4 Tahun
Stimulasi yang bisa dilakukan untuk anak pada usia ini antara lain sebagai berikut: Biasakan menggunakan kalimat lebih panjang saat bercakap-cakap dengan batita agar mereka meniru. Biasakan memberikan penjelasan tentang peristiwa dan kejadian-kejadian di sekirar mereka. Ajukan banyak pertanyaan dengan menggunakan kata-kata seperti “apa?, “dimana?”, dan “mengapa?”. Ajaklah mereka untuk dapat merencanakan bermain dengan anak-anak lain Sumber : Dewayani, Sofie, dan Roosie Setiawan. Saatnya Bercerita. Jakarta:PT Kanisius,2018.
-
Literasi Untuk Balita 4-5 Tahun
Pada usia 4 hingga 5 tahun, seorang anak menunjukan lompatan besar dalam kemampuan kognitifnya. Pada Periode ini anak mampu melakukan hal-hal sebagai berikut: Kemampuan Menyimak dan Berbicara Menyimak dalam waktu lama apabila dibacakan buku Mengamati sampul buku dan menyampaikan pendapat tentang sampul buku Memahami informasi tentang judul dan penulis pada sampul buku Menyampaikan pendapatnya tentang buku apabila dibacakan cerita Menunjukan minat terhadap kegiatan membaca dan menulis Mengetahui beberapa alfabet dan dapat mengidentifikasi bunyinya Memahami arah membaca (kiri-kanan dan atas-bawah. Mampu memegang pensil atau alat tulis lain dengan genggaman tangan yang baik Mampu menulis namanya sendiri Sumber : Dewayani, Sofie, dan Roosie Setiawan. Saatnya Bercerita. Jakarta:PT Kanisius,2018.
-
Literasi Untuk Balita 3-4 Tahun
Sejalan dengan meningkatkan daya ingat, kemampuan Bahasa anak usia ini berkembang dan kemampuannya untuk mempelajari kata-kata baru terjadi secara lebih cepat. Di usia ini, seorang anak dapat menyebutkan nama dan umurnya dengan jelan dan benar. Mereka mampu menjawab pertanyaan sederhana dan mulai dapat bercerita. Mereka dapat mulai mengobrol dengan teman seusianya atau berusaha berkomunikasi dengan susunan kata yang lebih kompleks. Mereka mampu bercerita dengan kalimat terdiri atas 6-8 kata dan berbicara dengan kalimat lengkap pada usia 4 tahun. Mereka juga mengerti pertanyaan sederhana seperti “siapa?”, “apa?”, dan “dimana?”. Mereka dapat berbicara dalam kalimat lebih panjang dan lebih kompleks, dengan menggunakan lebih banyak variasi ucapan secara akurat. Sebagian anak mungkin bermain…
-
Literasi Untuk Balita 2-3 Tahun
Literasi balita pada tahap ini biasa disebut tahap “seolah-olah membaca,” karena batita belum dapat membaca aksara tetapi sudah mampu membaca gambar. Tahapan ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu usia 2-3 tahun dan usia 3-4 tahun. Perkembangan kemampuan Bahasa anak di usia ini tiba-tiba muncul seiring keingintahuannya, ditandai dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan mengenai hal-hal yang dilihatnya, dialaminya, dan yang terjadi di sekitar dirinya. Seorang anak telah mampu menggabungkan dua kata misalnya “Ibu kantor” atau “kakak sekolah”, walaupun terkadang pengucapan katanya belum sempurna. Mereka juga mengerti perintah sederhana misalnya “Ambil sepatu”, “Masukan ke dalam keranjang”, atau “ayo beres-beres!” Mereka memahami konsep atau makna yang kontras seperti panas/dingin, stop/masuk, atau di…
-
Literasi Untuk Bayi 8-12 Bulan
Pilihlah buku dengan ukuran yang dapat dipegang oleh bayi dan terbuat dari bahan yang keras seperti kertas karton. Pilihlah buku yang mendorong bayi untuk meniru sebuah kata atau kalimat pendek. Biarkan bayi memegang buku dan membolak-balik halaman buku saat Anda membacakan buku. Biarkan bayi memilih beberapa benda, halaman, dan cerita yang disukai. Ia mulai paham sebuah gambar merupakan asosiasi dari benda tertentu. Biarkan bayi menunjuk-nunjuk gambar dan menyebutkan nama benda, walaupun penyebutan nama benda hanya bagian akhirnya saja. Ia mulai mengetahui beberapa nama benda. sumber : Dewayani, Sofie, dan Roosie Setiawan. Saatnya Bercerita. Jakarta:PT Kanisius,2018.